Tantangan dan peluang dalam membuat game E-Sport di Indonesia menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Seiring dengan boomingnya industri game E-Sport global, Indonesia pun turut merasakan dampaknya. Namun, tentu saja ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, serta peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan game E-Sport di tanah air.
Salah satu tantangan utama adalah minimnya dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait. Seperti yang diungkapkan oleh CEO Mobile Premier League (MPL) Indonesia, Joe Wadakethalakal, “Penting bagi pemerintah untuk memberikan dukungan yang lebih besar terhadap industri game E-Sport, mulai dari regulasi yang mendukung hingga insentif finansial bagi para developer lokal.”
Selain itu, infrastruktur yang masih kurang memadai juga menjadi tantangan tersendiri. Menurut Chief Marketing Officer EVOS Esports, Hartman Harris, “Koneksi internet yang tidak stabil dan mahal di Indonesia menjadi hambatan utama dalam mengembangkan game E-Sport. Perlu ada upaya lebih lanjut untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di tanah air.”
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan game E-Sport di Indonesia. Salah satunya adalah potensi pasar yang besar. Menurut laporan Newzoo, Indonesia merupakan pasar game E-Sport terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah pengguna game mencapai 42 juta pada tahun 2020.
Selain itu, talenta dan kreativitas para developer game di Indonesia juga menjadi peluang besar untuk menghasilkan game E-Sport yang berkualitas. Dengan dukungan yang tepat, game-game buatan Indonesia bisa bersaing di pasar global.
Dengan memperhatikan tantangan dan peluang tersebut, diharapkan pengembangan game E-Sport di Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi salah satu yang terdepan di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Co-Founder dan CEO RRQ, Andrian Pauline, “Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada agar industri game E-Sport di Indonesia semakin maju dan berkembang.”